Kamis, 29 Desember 2011

KISAH PEMUDA BERIBU-BAPAKAN BABI

KISAH PEMUDA BERIBU-BAPAKAN BABI

Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang boleh bercakap terus dengan Allah S.W.T Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan bercakap dengan Allah.Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.
Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah. "Ya Allah, siapakah orang di syurga nanti yang akan berjiran dengan aku?".
Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawapan, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus berjalan mengikut tempat yang diberitahu. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat berkenaan.
Dengan pertolongan beberapa orang penduduk di situ, beliau berjaya bertemu dengan orang tersebut. Setelah memberi salam beliau dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.
Tuan rumah itu tidak melayan Nabi Musa. Dia masuk ke dalam bilik dan melakukan sesuatu di dalam. Sebentar kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu didukungnya dengan cermat. Nabi Musa terkejut melihatnya. "Apa hal ini?, kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh kehairanan.
Bai itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu dilap sampai kering serta dipeluk cium kemudian dihantar semula ke dalam bilik. Tidak lama kemudian dia keluar sekali lagi dengan membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan. Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta cium dengan penuh kasih sayang. Babi itu kemudiannya dihantar semula ke bilik.
Selesai kerjanya barulah dia melayan Nabi Musa. "Wahai saudara! Apa agama kamu?". "Aku agama Tauhid", jawab pemuda itu iaitu agama Islam. "Habis, mengapa kamu membela babi? Kita tidak boleh berbuat begitu." Kata Nabi Musa.
"Wahai tuan hamba", kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah ibubapa kandungku. Oleh kerana mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah telah menukarkan rupa mereka menjadi babi yang bodoh rupanya. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajipanku sebagai anak. Hari-hari aku berbakti kepada kedua ibubapaku sepertimana yang tuan hamba lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah menajdi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.", sambungnya.
"Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar mereka diampunkan. Aku bermohon supaya Allah menukarkan wajah mereka menjadi manusia yang sebenar, tetapi Allah masih belum memakbulkan lagi.", tambah pemuda itu lagi.
Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s. 'Wahai Musa, inilah orang yang akan berjiran dengan kamu di Syurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepasa kedua ibubapanya. Ibubapanya yang sudah buruk dengan rupa babi pun dia berbakti juga. Oleh itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak soleh disisi Kami."
Allah juga berfirman lagi yang bermaksud : "Oleh kerana dia telah berada di maqam anak yang soleh disisi Kami, maka Kami angkat doanya. Tempat kedua ibubapanya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam syurga."
Itulah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa ibubapa yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke syurga. Ini juga hendaklah dengan syarat dia berbakti kepada ibubapanya. Walaupun hingga ke peringkat rupa ayah dan ibunya seperti babi. Mudah-mudahan ibubapa kita mendapat tempat yang baik di akhirat kelak.
Walau bagaimana buruk sekali pun perangai kedua ibubapa kita itu bukan urusan kita, urusan kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu kecil hingga dewasa.
Walau banyak mana sekali pun dosa yang mereka lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah S.W.T supaya kedua ibubapa kita diampuni Allah S.W.T.
Doa anak yang soleh akan membantu kedua ibubapanya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh para ibubapa di alam kubur.
Arti sayang seorang anak kepada ibu dan bapanya bukan melalui hantaran wang ringgit, tetapi sayang seorang anak pada kedua ibubapanya ialah dengan doanya supaya kedua ibubapanya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah.
                                        

Kamis, 15 Desember 2011


KEUTAMAAN MEMBACA DAN MEMPELAJARI AL QUR’AN

1.    PENGOBAT JIWA / OBAT HATI YANG SAKIT
Selain sebagai amalan yang mulia dan karena itu akan mendatangkan pahala berganda, membaca Al Qur’an akan mampu menentramkan dan menyembuhkan seseorang dari keresahan jiwa dan kegundahan hati. Hal yang demikian banyak di alami oleh para sahabat Rasul. Diceritakan suatu hari ada seseorang yang dirundung kegelisahan, datang menemui sahabat Nabi yang bernama Ibnu Mas’ud guna meminta nasihat. “ wahai Ibnu Mas’ud berilah nasihat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram, jiwaku gelisah, dan pikiranku kusut, makan tidak enak tidurpun tak nyenyak.
Sesuai dengan anjuran yang pernah diterima dari Rasul, Ibnu Mas’ud pun memberikan nasihatnya. “Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah
hatimu mengunjungi 3 tempat, yaitu :
1.   Ketempat orang yang membaca Al Qur’an, engkau baca sendiri atau mendengarkan dengan seksama orang yang sedang membaca Al Qur’an.
2.   Atau engkau pergi ke pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah SWT.
3.   Atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, disana engkau dapat berkhalwat menyembah Allah SWT.
Kemudian orang itupun kembali kerumahnya dan mengikuti nasihat Ibnu Mas’ud. Setiba di rumah ia mengambil air wudhu dan membaca Al Qur’an dengan khusyuk. Selesai membaca Al Qur’an, hatinya kembali tenang, jiwanya merasa aman dan tentram dan pikirannya tak kusut lagi. Kegelisahannya pun juga hilang.

2.    KEMULIAAN HIDUP

Orang yang rajin membaca Al Qur’an akan diberi kemuliaan hidup, sehingga orang lain akan merasa iri hati. Nabi bersabda, yang diriwayatkan Imam Bukhari yang diceritakan Utsman Bin Affan, pernah mengatakan “Sebaik – baik kalian yaitu orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengamalkannya.” Dalam hadist lain, Imam Bukhari juga mengutip perkataan Rasul tentang kelebihan orang yang rajin membaca Al Qur’an.Nabi bersabda “Ada dua golongan manusia yang dicemburui oleh orang lain yaitu, mereka yang siang dan malam hari selalu membaca Al Qur’an dan mereka yang dianugrahi kekayaan dan menggunakan kekayaannya di jalan Allah SWT.”

3.   SAHABAT PARA MALAIKAT
Keutamaan lain dari orang-orang yang rajin membaca Al qur’an adalah mereka akan menjadi sababat para malaikat, bahkan kelak di akhirat mereka akan dikumpulkan dengan para malaikat, makhluk Allah yang dikenal sebagai makhluk yang paling mulia dan paling taat kepada Allah. Selain itu kelak di hari kiamat, bacaan Al Qur’an tersebut akan datang sebagai Syafaat. Dengan demikian, maka terbebaslah orang tersebut dari siksaan di hari kiamat. Hal ini dijamin oleh Rosulullah SAW seperti di dalam hadist Nabi “Bacalah Al Qur’an, maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai Syafaat.”
( HR.BUKHARI )

Tak hanya datang sebagai Syafaat bagi dirinya sendirinya. Bacaan Al Qur’an tersebut juga akan membukakan pintu surga bagi kedua orang tuanya. Sebab ia akan tergolong sebagai anak yang sholeh yang merupakan kekayaan sesungguhnya dari orang tua.

Pada salah satu hadist Imam Abu Daud memceritakan bahwa Muadz bin Anas pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa yang membaca Al Qur’an dan mengamalkannya maka Allah akan mengenakan mahkota kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat. Mahkota itu berupa cahaya yang lebih terang dari matahari. Maka kamu tidak akan menduga bahwa ganjaran itu disebabkan dengan amalan yang seperti itu.”

Dengan berbagai keutamaan membaca Al Qur’an tersebut diatas, maka bagi orang yang membacanya akan memperoleh keutamaan hidup, pahala berganda dan kebahagiaan yang hakiki. Ini janji Allah SWT seperti yang dikatakan Rasulullah dalam Hadist Qudsyi yang diriwayatkan oleh imam Muslim “Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah seraya membaca kitab ( AL Qur’an) dan mempelajari diantara mereka, kecuali turunlah ketenangan atas mereka, serta mereka diliputi rahmat, dikerumuni para malaikat dan disebut-sebut oleh Allah kepada para malaikat yang menghadapnya.”

Semoga kita dapat mengamalkannya…..Amin….Amin

                                                          By :  Sugeng Anshori
                                                               Ketua LAZIS MBKT

Obat Hati Ketika Galau


KEUTAMAAN MEMBACA DAN MEMPELAJARI AL QUR’AN

1.    PENGOBAT JIWA / OBAT HATI YANG SAKIT
Selain sebagai amalan yang mulia dan karena itu akan mendatangkan pahala berganda, membaca Al Qur’an akan mampu menentramkan dan menyembuhkan seseorang dari keresahan jiwa dan kegundahan hati. Hal yang demikian banyak di alami oleh para sahabat Rasul. Diceritakan suatu hari ada seseorang yang dirundung kegelisahan, datang menemui sahabat Nabi yang bernama Ibnu Mas’ud guna meminta nasihat. “ wahai Ibnu Mas’ud berilah nasihat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram, jiwaku gelisah, dan pikiranku kusut, makan tidak enak tidurpun tak nyenyak.
Sesuai dengan anjuran yang pernah diterima dari Rasul, Ibnu Mas’ud pun memberikan nasihatnya. “Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah
hatimu mengunjungi 3 tempat, yaitu :
1.   Ketempat orang yang membaca Al Qur’an, engkau baca sendiri atau mendengarkan dengan seksama orang yang sedang membaca Al Qur’an.
2.   Atau engkau pergi ke pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah SWT.
3.   Atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, disana engkau dapat berkhalwat menyembah Allah SWT.
Kemudian orang itupun kembali kerumahnya dan mengikuti nasihat Ibnu Mas’ud. Setiba di rumah ia mengambil air wudhu dan membaca Al Qur’an dengan khusyuk. Selesai membaca Al Qur’an, hatinya kembali tenang, jiwanya merasa aman dan tentram dan pikirannya tak kusut lagi. Kegelisahannya pun juga hilang.

2.    KEMULIAAN HIDUP

Orang yang rajin membaca Al Qur’an akan diberi kemuliaan hidup, sehingga orang lain akan merasa iri hati. Nabi bersabda, yang diriwayatkan Imam Bukhari yang diceritakan Utsman Bin Affan, pernah mengatakan “Sebaik – baik kalian yaitu orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengamalkannya.” Dalam hadist lain, Imam Bukhari juga mengutip perkataan Rasul tentang kelebihan orang yang rajin membaca Al Qur’an.Nabi bersabda “Ada dua golongan manusia yang dicemburui oleh orang lain yaitu, mereka yang siang dan malam hari selalu membaca Al Qur’an dan mereka yang dianugrahi kekayaan dan menggunakan kekayaannya di jalan Allah SWT.”
  
3.   SAHABAT PARA MALAIKAT
Keutamaan lain dari orang-orang yang rajin membaca Al qur’an adalah mereka akan menjadi sababat para malaikat, bahkan kelak di akhirat mereka akan dikumpulkan dengan para malaikat, makhluk Allah yang dikenal sebagai makhluk yang paling mulia dan paling taat kepada Allah. Selain itu kelak di hari kiamat, bacaan Al Qur’an tersebut akan datang sebagai Syafaat. Dengan demikian, maka terbebaslah orang tersebut dari siksaan di hari kiamat. Hal ini dijamin oleh Rosulullah SAW seperti di dalam hadist Nabi “Bacalah Al Qur’an, maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai Syafaat.”
( HR.BUKHARI )

Tak hanya datang sebagai Syafaat bagi dirinya sendirinya. Bacaan Al Qur’an tersebut juga akan membukakan pintu surga bagi kedua orang tuanya. Sebab ia akan tergolong sebagai anak yang sholeh yang merupakan kekayaan sesungguhnya dari orang tua.

Pada salah satu hadist Imam Abu Daud memceritakan bahwa Muadz bin Anas pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa yang membaca Al Qur’an dan mengamalkannya maka Allah akan mengenakan mahkota kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat. Mahkota itu berupa cahaya yang lebih terang dari matahari. Maka kamu tidak akan menduga bahwa ganjaran itu disebabkan dengan amalan yang seperti itu.”

Dengan berbagai keutamaan membaca Al Qur’an tersebut diatas, maka bagi orang yang membacanya akan memperoleh keutamaan hidup, pahala berganda dan kebahagiaan yang hakiki. Ini janji Allah SWT seperti yang dikatakan Rasulullah dalam Hadist Qudsyi yang diriwayatkan oleh imam Muslim “Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah seraya membaca kitab ( AL Qur’an) dan mempelajari diantara mereka, kecuali turunlah ketenangan atas mereka, serta mereka diliputi rahmat, dikerumuni para malaikat dan disebut-sebut oleh Allah kepada para malaikat yang menghadapnya.”

Semoga kita dapat mengamalkannya…..Amin….Amin

                                                          By :  Sugeng Anshori
                                                               Ketua LAZIS MBKT